BEBASKAN
(kemerdekaan bangsaku “entah” dimana?)
(kemerdekaan bangsaku “entah” dimana?)
oleh : muslimin
Sudah
68 tahun Indonesia mardeka dari negara-negara penjajah, sebuah negara pun telah
dibentuk. Perebutan kemerdekaan kala itu sangat sulit didapatkan, bersimbahan
darah yang diterima para pejuang kita untuk merebut kebebasan dari negara
penjajah dan pada tanggal 17 Agustus 1945 kemerdekaan pun diperoleh setelah
proklamasi disampaikan oleh Ir. Soekarno. Jutaan rakyat Indonesia yang hidup
pada waktu itu menyambut dengan gembira kabar tersebut, dengan teriakan yang
sangat keras “kita merdeka ! ; kita mardeka ! ; kita mardeka !”, begitu
bahagianya mereka dengan peristiwa proklamasi itu. Namun penderitaan mereka
belum sampai disitu, beberapa serangan yang dilakukan oleh sekutu terhadap
Indonesia menambah deretan panjang penderitaan rakyat indonesia, Agresi Militer
I dan Agresi Militer II menjadi contoh kejamnya sekutu terhadap rakyat
Indonesia. Namun deretan panjang derita itu bisa mereka lewati karena mereka
yakin bisa untuk mengusir penjajah dari tanah ibu pertiwi dan merebut sebuah kemerdekaan.
Sekarang
setelah kita menerima hasil perjuangan dari para pendahulu kita namun kita
masih juga tidak bisa mewujudkan apa yang sebenarnya yang dicita-citakan mereka
yang terdahulu, kemerdekaan yang sekarang hanyalah kemerdekaan secara pengakuan
bahwa kita adalah sebuah negara. Namun masih banyak kemerdekaan yang belum
didapatkan oleh rakyat Indonesia pada saat ini. Andai kata para pendahulu kita
melihat keadaan bangsa Indonesia seperti ini mungkin mereka akan bersimbahan
lagi, bersimbahan air mata karena sudah sekian lama dari akhir perjuangan
mereka yang namanya sebuah kemerdekaan masih belum juga didapatkan. Mereka
pasti akan marasakan kekecewaan dengan rakyat Indonesia pada saat ini karena
tidak meneruskan perjuangan mereka, untuk menciptakan sebuah bangsa yang
sejahtera.
Berjuta
rakyat indonesia terbelenggu oleh rantai kemiskinan, dihadapkan dengan
kehidupan sosial yang senjang, berbagai macam bentuk diskriminasi yang mereka
dapatkan. Itu masih sedikit masalah dari bangsa ini yang merenggut kemerdekaan
rakyat Indonesia, yang membuat rakyat hidup dalam keadaan sengsara. Tidak
meratanya pembangunan seakan memperjelas kemerdekaan Indonesia belum seutuhnya
dapat dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia. Berjuta rakyat yang hidup di
daerah terpencil yang tak tersentuh oleh pemerintah dengan beberapa persoalan
seperti sarana transportasi yang kurang, pendidikan yang tak memadai, pelayanan
kesehatan yang minim yang semakin membuat rakyat yang didaerah terpencil hanya
bisa pasrah menerima keadaan.
Terlepas
dari sengsaranya rakyat didaerah terpencil, sebagian orang-orang yang hidup
dengan kemewahan seakan tak pernah puas dengan apa yang diperolehnya. Tak sadar
dengan lingkungan disekitarnya sedang lagi kesusahan. Banyak para pengusaha dan
para elite politik sibuk dengan memperkaya diri. saya tidak takut mengatakan
hal demikian karena dengan melihat banyaknya pihak swasta yang terlibat dengan
tindak pidana korupsi, pencucian uang dan juga penyuapan yang semakin
memperjelas bahwa hasrat yang berlebihan para sebagian pihak swasta untuk
memperkaya diri yang melakukan apa saja untuk bagaimana perusahaannya bisa ikut
dalam proyek pemerintah seperti halnya penyuapan, begitu juga dengan para elite
politik yang tidak tahu diri merampas uang rakyat. Mereka tidak sadar berjuta
rakyat Indonesia hidup dibawah garis kemiskinan, terbelenggu oleh rantai
kesengsaraan, kemerdekaan yang terenggut oleh kejamnya para segelintir manusia
yang tak tahu diri.
Kemerdekaan
ini harus dibenar-benar diciptakan, bebaskan bangsa ini dari garis kemiskinan,
lepaskan dari rantai kesengsaraan, hapus dan musnahkan prilaku tindak pidana
korupsi maupun pencucian uang dan lain sebagainya. Tanamkan rasa berbangsa yang
tinggi, menjunjung tinggi rasa nasionalisme, hadang kapitalisme wujudkan rasa
kebersamaan, tingkatkan jiwa sosial, wujudkan pendidikan tanpa diskriminasi,
tingkatkan ekonomi dalam negeri, tingkatkan layanan birokrasi, ratakan
pembangunan, jika ingin indonesia lebih maju. Jika dengan ketulusan hati untuk
menciptakan bangsa ini lebih maju dan tanpa kepentingan-kepentingan sepihak,
Indonesia bisa lebih baik lagi dari ini.
0 komentar:
Posting Komentar