Kamis, 09 Januari 2014

BEBASKAN (kemerdekaan bangsaku “entah” dimana?)

BEBASKAN
(kemerdekaan bangsaku “entah” dimana?)
oleh : muslimin
                Sudah 68 tahun Indonesia mardeka dari negara-negara penjajah, sebuah negara pun telah dibentuk. Perebutan kemerdekaan kala itu sangat sulit didapatkan, bersimbahan darah yang diterima para pejuang kita untuk merebut kebebasan dari negara penjajah dan pada tanggal 17 Agustus 1945 kemerdekaan pun diperoleh setelah proklamasi disampaikan oleh Ir. Soekarno. Jutaan rakyat Indonesia yang hidup pada waktu itu menyambut dengan gembira kabar tersebut, dengan teriakan yang sangat keras “kita merdeka ! ; kita mardeka ! ; kita mardeka !”, begitu bahagianya mereka dengan peristiwa proklamasi itu. Namun penderitaan mereka belum sampai disitu, beberapa serangan yang dilakukan oleh sekutu terhadap Indonesia menambah deretan panjang penderitaan rakyat indonesia, Agresi Militer I dan Agresi Militer II menjadi contoh kejamnya sekutu terhadap rakyat Indonesia. Namun deretan panjang derita itu bisa mereka lewati karena mereka yakin bisa untuk mengusir penjajah dari tanah ibu pertiwi dan merebut sebuah kemerdekaan.
                Sekarang setelah kita menerima hasil perjuangan dari para pendahulu kita namun kita masih juga tidak bisa mewujudkan apa yang sebenarnya yang dicita-citakan mereka yang terdahulu, kemerdekaan yang sekarang hanyalah kemerdekaan secara pengakuan bahwa kita adalah sebuah negara. Namun masih banyak kemerdekaan yang belum didapatkan oleh rakyat Indonesia pada saat ini. Andai kata para pendahulu kita melihat keadaan bangsa Indonesia seperti ini mungkin mereka akan bersimbahan lagi, bersimbahan air mata karena sudah sekian lama dari akhir perjuangan mereka yang namanya sebuah kemerdekaan masih belum juga didapatkan. Mereka pasti akan marasakan kekecewaan dengan rakyat Indonesia pada saat ini karena tidak meneruskan perjuangan mereka, untuk menciptakan sebuah bangsa yang sejahtera.
                Berjuta rakyat indonesia terbelenggu oleh rantai kemiskinan, dihadapkan dengan kehidupan sosial yang senjang, berbagai macam bentuk diskriminasi yang mereka dapatkan. Itu masih sedikit masalah dari bangsa ini yang merenggut kemerdekaan rakyat Indonesia, yang membuat rakyat hidup dalam keadaan sengsara. Tidak meratanya pembangunan seakan memperjelas kemerdekaan Indonesia belum seutuhnya dapat dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia. Berjuta rakyat yang hidup di daerah terpencil yang tak tersentuh oleh pemerintah dengan beberapa persoalan seperti sarana transportasi yang kurang, pendidikan yang tak memadai, pelayanan kesehatan yang minim yang semakin membuat rakyat yang didaerah terpencil hanya bisa pasrah menerima keadaan.
                Terlepas dari sengsaranya rakyat didaerah terpencil, sebagian orang-orang yang hidup dengan kemewahan seakan tak pernah puas dengan apa yang diperolehnya. Tak sadar dengan lingkungan disekitarnya sedang lagi kesusahan. Banyak para pengusaha dan para elite politik sibuk dengan memperkaya diri. saya tidak takut mengatakan hal demikian karena dengan melihat banyaknya pihak swasta yang terlibat dengan tindak pidana korupsi, pencucian uang dan juga penyuapan yang semakin memperjelas bahwa hasrat yang berlebihan para sebagian pihak swasta untuk memperkaya diri yang melakukan apa saja untuk bagaimana perusahaannya bisa ikut dalam proyek pemerintah seperti halnya penyuapan, begitu juga dengan para elite politik yang tidak tahu diri merampas uang rakyat. Mereka tidak sadar berjuta rakyat Indonesia hidup dibawah garis kemiskinan, terbelenggu oleh rantai kesengsaraan, kemerdekaan yang terenggut oleh kejamnya para segelintir manusia yang tak tahu diri.

                Kemerdekaan ini harus dibenar-benar diciptakan, bebaskan bangsa ini dari garis kemiskinan, lepaskan dari rantai kesengsaraan, hapus dan musnahkan prilaku tindak pidana korupsi maupun pencucian uang dan lain sebagainya. Tanamkan rasa berbangsa yang tinggi, menjunjung tinggi rasa nasionalisme, hadang kapitalisme wujudkan rasa kebersamaan, tingkatkan jiwa sosial, wujudkan pendidikan tanpa diskriminasi, tingkatkan ekonomi dalam negeri, tingkatkan layanan birokrasi, ratakan pembangunan, jika ingin indonesia lebih maju. Jika dengan ketulusan hati untuk menciptakan bangsa ini lebih maju dan tanpa kepentingan-kepentingan sepihak, Indonesia bisa lebih baik lagi dari ini.

0 komentar:

Posting Komentar