BEBAS DARI TIPU DAYA CALEG
( SAATNYA CERDAS !
Jangan pilih caleg yang melanggar ! )
OLEH : MUSLIMIN
Keinginan
untuk membangun bangsa ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari hal
yang paling mudah sampai yang paling sulit sekalipun, seperti ikut memilih
dalam pemilu dan pemilukada, mengerti keberagaman, tidak melanggar hukum,
memantau kebijakan pemerintahan dan parlemen, taat bayar pajak, terjun kedunia
pendidikan, serius mengikuti pembelajaran bagi pelajar dan mahasiswa,
menjalankan tugas dengan baik dan sesuai kewenangan bagi aparatur negara,
meningkatkan pertumbuhan ekonomi, ikut dalam pemerintahan dan juga parlemen,
dan masih banyak cara lain yang bisa kita lakukan untuk membangun bangsa ini.
Indonesia,
bangsa yang memiliki kebergaman yang didalamnya terdapat kebudayaan unik yang
berbeda-beda, dan juga manusia-manusia yang memiliki pola pikir dan keinginan
yang berbeda-beda pula. Keberagaman itu sepantasnya bisa kita manfaatkan untuk
membangun bangsa ini, karena dengan keberagaman itu Indonesia memiliki Rakyat
dengan pola pikir dan cara pandang yang berbeda pula untuk membangun bangsa
ini, dalam arti kita memiliki banyak cara untuk mengatasi setiap permasalahan
bangsa. Namun, dengan keberagaman itu juga terdapat keinginan yang berbeda
pula, ada yang benar-benar dengan niat yang tulus untuk membangun bangsa dan
ada juga yang memiliki keinginan untuk
kepentingan dirinya sendiri.
Parlemen dan
pemerintahan, salah satu wadah rakyat Indonesia untuk menyalurkan keinginan
untuk membangun bangsa ini, karena dalam parlemen dan pemerintah terdapat
orang-orang yang akan mengatur bangsa ini supaya bangsa ini berjalan dengan
baik. Dan ketika ikut dalam pemerintahan orang-orang itu memiliki tanggung
jawab karena dengan adanya fungsi pemerintah itu sendiri seperti memberikan
pelayanan terbaik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat disemua sektor, mengatur
seluruh sektor dengan kebijakan dan undang-undang, peraturan pemerintah dan peraturan
lainnya agar stabilitas negara tetap terjaga, Fungsi pembangunan, Fungsi
pemberdayaan yang seharusnya membawa masyarakat keluar dari masyarakat yang
dikatakan kurang mampu, kurang
pengetahuan, tertindas dan sebagainya.
Keputusan segelintir orang untuk
masuk kedalam pemerintah dan parlemen untuk saat sekarang bukan lagi keinginan
untuk membangun bangsa tapi lebih tepatnya untuk membangun dirinya sendiri
dalam arti untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingannya sendiri, karena banyak
para calon legislatif tingkat pusat dan tingkat daerah maupun calon kepala
daerah yang melakukan apa saja untuk meraih suara. Melakukan pelanggaran pemilu
jaga sering dilakukan, seperti halnya yang dilarang oleh KPU dalam PERATURAN KPU NOMOR 15 TAHUN 2013 PASAL 17
AYAT 1 HURUF a:
“ Alat peraga
kampanye tidak ditempatkan pada tempat ibadah, rumah sakit atau tempat-tempat
pelayanan kesehatan, gedung milik pemerintah, lembaga pendidikan ( gedung dan
sekolah ), jalan-jalan protokol, jalan bebas hambatan, sarana dan prasarana publik,
taman dan pepohonan “
Jika kita melihat pasal dengan poin ini saja banyak
para calon legislatif yang melakukan pelanggaran terhadap tata cara kampanye,
yang mamasang alat peraga kampanye pada tempat-tempat yang telah dilarang.
Sekarang
tinggal kita berpikir, apakah calon-calon seperti itu yang akan kita pilih
untuk menjadi wakil kita, orang-orang yang rela untuk melakukan pelanggaran
demi memperoleh suara rakyat. Apapun alasan mereka (calon legislatif) untuk
mengelak yang jelas sebagian besar dari
mereka telah melakukan pelanggaran dan tidak pantas untuk menjadi wakil
rakyat, karena untuk mendapatkan suara rakyat saja mereka rela melanggar hukum
apalagi setelah terpilih nantinya undang-undang seperti apa yang akan mereka
hasilkan dengan orang-orang seperti itu, jadi tidak salah jika kualitas dan
kuantitas undang-undang yang dihasilkan anggota DPR itu menurun dan juga tidak
salah kalau banyak para anggota DPR yang tidak sesuai kapabilitasnya sebagai
seorang wakil rakyat.
Namun
sekarang pilihan untuk bangsa ini ada ditangan kita, kita ingin memilih
orang-orang seperti itu atau kita memilih orang-orang yang mencalonkan diri
namun tak begitu mempublikasikan dirinya dan memiliki niat yang tulus untuk
mewakili kita. Namun Ingat, Sudah selayaknya kita tidak memilih calon-calon
yang melakukan pelanggaran-pelanggaran saat kampanye dan kita juga harus
memilih sesuai dengan kualitas dari para calon legislatif tersebut. Jangan
mudah dipengaruhi dan dibodohi oleh janji palsu para calon legislatif itu,
sudah saatnya kita cerdas memilih calon legislatif yang memiliki kualitas untuk
mewakili kita.
Tentukanlah
pilihan kita dengan melihat latarbelakang, dedikasi selama ini terhadap
masyarakat dan negara, kualiatasnya, dan kita juga patut mempertanyakan Siapa dia,
Seperti apa dia, Bagaimana Latar belakangnya, Apa yang telah dia perbuat untuk
kita, bersungguhkah dan tuluskan dia untuk menjadi wakil kita dan juga pantas
kita tanyakan ketika dihadapkan oleh dua kepentingan apakah akan memilih
kepentingan rakyat atau kepentingan partai karena kita melihat selama ini dari
realita yang ada banyak Anggota DPR lebih loyal terhadap partainya ketimbang
kepada rakyat yang nyatanya adalah orang yang diwakilinya, dan juga tanyakan
bersedia atau tidak dia mundur ketika fungsinya tidak dapat dijalankan dengan
baik.
Mari
sama-sama kita berbenah untuk memilih calon wakil kita, jangan mudah
terpengaruh oleh janji-janji politik yang manis, jangan mudah dijanjikan dengan
iming-iming itu segala macamnya. Dan jangan pilih orang yang telah melakukan
pelanggaran kampanye sekecil apapun pelanggaran tersebut. Indonesia harus
berbenah dari sekarang salah satunya dengan meningkatkan partisipasi kita
sebagai pemilih, dan dingatkan jangan sampai kita tidak ikut memilih jika itu
kita lakukan sama halnya dengan membiarkan bangsa ini masuk dalam zona
kehancuran, bangsa ini yang mengemudikannya adalah kita rakyat indonesia, namun
ketika kita lepas kemudi maka negara ini tidak tahu kemana akan mengarah, dan
untuk itu dari sekian banyak para calon itu pasti ada yang terbaik, kita harus
cerdas memilih yang benar-benar terbaik demi bangsa ini kedepannya.
“KITA HARUS
MEMILIH KARENA KUALITAS BUKAN KARENA BANYAK
UANGNYA DAN JUGA BUKAN KARENA BANYAK WAJAHNYA DITEPI JALAN !”
0 komentar:
Posting Komentar