Minggu, 24 November 2013

INDONESIAKU KAYA, INDONESIAKU MISKIN



INDONESIAKU KAYA, INDONESIAKU MISKIN
OLEH : MUSLIMIN

INDONESIAKU KAYA INDONESIAKU MISKIN
((menuntut peranan manusia - manusia intelektual)

       INDONESIA, ketika mendengar dan merenungi dari sebuah nama yang disebut Indonesia yang terlintas dalam pikiran kita adalah sebuah bangsa yang besar, sebuah negara yang penuh dengan dinamika yang beragam, sebuah negara yang luas terdiri dari berbagai macam ras, suku bangsa, berbagai bahasa-bahasa daerah dan juga berjuta kebudayaan yang berbeda – beda serta berbagai macam kekayaan alam yang sangat berlimpah.
            Negara yang kaya raya, potensi kekayaan alamnya sangat luar biasa, baik sumber daya alam hayati maupun non hayati. Bisa dibayangkan, kekayaan alamnya mulai dari kekayaan laut, darat, bumi dan kekayaan lainnya yang terkandung di dalam bumi Indonesia tercinta ini mungkin tidak bisa dihitung. Apabila dilihat secara geografis, dari sabang sampai merauke, terbentang tidak sedikit pulau yang ada di Indonesia. Dengan pulau besar, mulai pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi serta Papua. Namun disamping itu, terdapat pula ribuan pulau yang mengelilingi alam Indonesia. Oleh karena itu, Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai kekayaan alam yang sangat besar.
            Coba kita pikirkan ! jenis kekayaan alam apa yang tidak terdapat dibumi pertiwi kita ini ? ingat saja mulai dari Emas, Tembaga, Bijih Besi, Intan, Nikel, Perak, Pariwisata, Minyak Bumi dan masih banyak jenis kekayaan alam yang lainnya, perlintasan gunung berapi yang terbentang sepanjang Sabang sampai Merauke merupakan berkah yang sangat besar yang diberikan oleh Tuhan YME kepada bangsa Indonesia ini, namun semuanya itu tak mampu dimaksimalkan oleh bangsa Indonesia sendiri.
            Indonesia merupakan negara Agraris sekaligus negara maritim yang memiliki kekayaan berlimpah yang berada didarat dan dilaut, ketika kita mengatakan Indonesia negara Agraris yang memiliki kekayaan dibidang pertanian tetapi mengapa kita masih mengimpor beras, impor kedele, mengimpor daging sapi ? secercah pikiran yang berada dibenak saya ketika mendengar masalah pertanian adalah peranan para mahasiswa dan sarjana pertanian yang tersebar diberbagai universitas di Indonesia seperti IPB, UI, UGM, UNAND, UNSRI, USU dan masih banyak universitas lain yang menghasilkan insan intelektual yang seharusnya dapat menjawab setiap persoalan yang ada dipertanian khususnya. jika berbicara masalah pertanian ada Sarjana pertanian, soal daging ada sarjana peternakan, masalah hubungan sosial ada sarjana dari ilmu sosial dan ilmu politik, masalah teknologi ada sarjana dari ITB dan UI yang telah menorehkan prestasi yang membanggakan ditingkat dunia dan  insan – insan intelektual diberbagai konsentrasi ilmu lainnya yang selayaknya dapat menjawab setiap persoalan yang ada dinegara ini.
            Namun dimana peranan manusia – manusia intelektual tersebut, seakan tidak memiliki taring untuk melawan setiap persoalan yang membawa negara ini kedalam jurang kehancuran. Layak dipertanyakan, ini masalah besarnya masalah atau memang kualitas manusia indonesia yang tidak mampu menghadapi persoalannya sendiri. Ketika kita menjadi seorang mahasiswa seharusnya kita benar - benar menanamkan dihati kita dalam - dalam untuk menjunjung TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI, yang mana berisikan pendidikan, penelitian dan pengabdian. Selayaknya kata pengabdian dalan tri dharma perguruan tinggi bisa menjawab dari sedikit persoalan bangsa ini ketika kata pengabdian ini benar - benar di hayati dan diaplikasikan oleh setiap mahasiswa di Indonesia.
            Pertanyaannya sekarang adalah, Ada apa dengan bangsa Indonesia ? Negara yang berlimpah dengan kekayaan alam dengan masyarakat yang hidup dibawah garis kemiskinan, bisa disebut “MISKIN DINEGERI YANG KAYA”. Pertanyaan seperti ini selayaknya juga ada disetiap kepala orang – orang indonesia, DIMANA KEKAYAAN KITA, UNTUK SIAPA HASILNYA, BERAPA UNTUK KITA, MENGAPA KITA MISKIN ? 






            Mungkin gambar ini bisa menjawab sedikit pertanyaan yang ada disetiap benak orang - orang Indonesia mengapa kita miskin, tanah yang berlimpah akan kekayaan alam bukanlah milik kita. ini baru peta wilayah migas dan gas metana batubara yang dikuasai pihak asing belum lagi dari kekayaan alam yang lain. Dengan banyaknya penguasaan asing terhadap kekayaan kita menjelaskan kita tidak mampu memanfaatkan kekayaan alam kita sendiri.
            Dan untuk itu Bangsa Indonesia ini menuntut manusia-manusia intelektual untuk memberikan konstribusi terhadap kemajuan bangsa ini, jangan hanya memikirkan bagaimana nasib diri sendiri tetapi selayaknya juga memikirkan bagai mana nasib bangsa ini kedepannya. Mahasiswa - mahasiswa diberbagai perguruan tinggi di negeri ini haruslah mengerti dan jangan sampai tutup mata dengan keadaan yang melanda bangsa ini, jika seandainya dalam diri mahasiswa masih memikirkan diri sendiri lebih baik tidak usah untuk menjadi mahasiswa, apa artinya tri dharma perguruan tinggi yang kita ketahui, tri dharma perguruan tinggi bukan hanya untuk dibaca tapi dihayati dan di aplikasikan dalam kehidupan sehari - hari.
            Fungsi mahasiswa sebagai iron stock, control social, agent of change benar - benar menjadi titik sadar bagi mahasiswa yang memiliki tanggung jawab terhadap perkembangan bangsa Indonesia ini, bukan hanya sekedar untuk kuliah dan kuliah saja tapi bagaimana mahasiswa itu menjadi harapan besar bagi masyarakat. Namun jangan sampai mahasiswa juga yang akan menambah persoalan yang telah melanda bangsa ini dengan kembali kepada masyarakat tanpa memberikan cahaya bagi masyarakat yang sengsara oleh gelapnya rantai kemiskinan. APA GUNANYA MAHASISWA JIKA TIDAK BISA BERBUAT APA - APA DAN TAK MEMBERIKAN MAKNA TERHADAP BANGSA.

0 komentar:

Posting Komentar