INDONESIAKU KAYA, INDONESIAKU MISKIN
OLEH : MUSLIMIN
INDONESIAKU KAYA INDONESIAKU MISKIN
((menuntut
peranan manusia - manusia intelektual)
INDONESIA, ketika mendengar dan merenungi dari sebuah
nama yang disebut Indonesia yang terlintas dalam pikiran kita adalah sebuah
bangsa yang besar, sebuah negara yang penuh dengan dinamika yang beragam, sebuah negara yang luas terdiri
dari berbagai macam ras, suku bangsa, berbagai bahasa-bahasa daerah dan juga
berjuta kebudayaan yang berbeda – beda serta berbagai macam kekayaan alam yang
sangat berlimpah.
Negara yang kaya raya, potensi kekayaan alamnya
sangat luar biasa, baik sumber daya alam hayati maupun non hayati. Bisa
dibayangkan, kekayaan alamnya mulai dari kekayaan laut, darat, bumi dan
kekayaan lainnya yang terkandung di dalam bumi Indonesia tercinta ini mungkin
tidak bisa dihitung. Apabila dilihat secara geografis, dari sabang sampai
merauke, terbentang tidak sedikit pulau yang ada di Indonesia. Dengan pulau besar, mulai pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi
serta Papua. Namun disamping itu, terdapat pula ribuan pulau yang mengelilingi
alam Indonesia. Oleh karena itu, Indonesia merupakan negara
kepulauan yang mempunyai kekayaan alam yang sangat besar.
Coba
kita pikirkan ! jenis kekayaan alam apa yang tidak terdapat dibumi pertiwi kita
ini ? ingat saja mulai dari Emas, Tembaga, Bijih Besi, Intan, Nikel, Perak,
Pariwisata, Minyak Bumi dan masih banyak jenis kekayaan alam yang lainnya,
perlintasan gunung berapi yang terbentang sepanjang Sabang sampai Merauke
merupakan berkah yang sangat besar yang diberikan oleh Tuhan YME kepada bangsa
Indonesia ini, namun semuanya itu tak mampu dimaksimalkan oleh bangsa Indonesia
sendiri.
Indonesia
merupakan negara Agraris sekaligus negara maritim yang memiliki kekayaan
berlimpah yang berada didarat dan dilaut, ketika kita mengatakan Indonesia
negara Agraris yang memiliki kekayaan dibidang pertanian tetapi mengapa kita
masih mengimpor beras, impor kedele, mengimpor daging sapi ? secercah pikiran
yang berada dibenak saya ketika mendengar masalah pertanian adalah peranan para
mahasiswa dan sarjana pertanian yang tersebar diberbagai universitas di
Indonesia seperti IPB, UI, UGM, UNAND, UNSRI, USU dan masih banyak universitas
lain yang menghasilkan insan intelektual yang seharusnya dapat menjawab setiap
persoalan yang ada dipertanian khususnya. jika berbicara masalah pertanian ada
Sarjana pertanian, soal daging ada sarjana peternakan, masalah hubungan sosial
ada sarjana dari ilmu sosial dan ilmu politik, masalah teknologi ada sarjana
dari ITB dan UI yang telah menorehkan prestasi yang membanggakan ditingkat
dunia dan insan – insan intelektual
diberbagai konsentrasi ilmu lainnya yang selayaknya dapat menjawab setiap
persoalan yang ada dinegara ini.
Namun
dimana peranan manusia – manusia intelektual tersebut, seakan tidak memiliki
taring untuk melawan setiap persoalan yang membawa negara ini kedalam jurang
kehancuran. Layak dipertanyakan, ini masalah besarnya masalah atau memang
kualitas manusia indonesia yang tidak mampu menghadapi persoalannya sendiri.
Ketika kita menjadi seorang mahasiswa seharusnya kita benar - benar menanamkan
dihati kita dalam - dalam untuk menjunjung TRI
DHARMA PERGURUAN TINGGI, yang mana berisikan pendidikan, penelitian dan pengabdian. Selayaknya kata pengabdian
dalan tri dharma perguruan tinggi bisa menjawab dari sedikit persoalan bangsa
ini ketika kata pengabdian ini benar - benar di hayati dan diaplikasikan oleh
setiap mahasiswa di Indonesia.
Pertanyaannya sekarang adalah, Ada
apa dengan bangsa Indonesia ? Negara yang berlimpah dengan kekayaan alam dengan
masyarakat yang hidup dibawah garis kemiskinan, bisa disebut “MISKIN DINEGERI YANG KAYA”. Pertanyaan
seperti ini selayaknya juga ada disetiap kepala orang – orang indonesia, DIMANA
KEKAYAAN KITA, UNTUK SIAPA HASILNYA, BERAPA UNTUK KITA, MENGAPA KITA MISKIN
?
Mungkin
gambar ini bisa menjawab sedikit pertanyaan yang ada disetiap benak orang -
orang Indonesia mengapa kita miskin, tanah yang berlimpah akan kekayaan alam
bukanlah milik kita. ini baru peta wilayah migas dan gas metana batubara yang
dikuasai pihak asing belum lagi dari kekayaan alam yang lain. Dengan banyaknya
penguasaan asing terhadap kekayaan kita menjelaskan kita tidak mampu
memanfaatkan kekayaan alam kita sendiri.
Dan
untuk itu Bangsa Indonesia ini menuntut manusia-manusia intelektual untuk
memberikan konstribusi terhadap kemajuan bangsa ini, jangan hanya memikirkan
bagaimana nasib diri sendiri tetapi selayaknya juga memikirkan bagai mana nasib
bangsa ini kedepannya. Mahasiswa - mahasiswa diberbagai perguruan tinggi di
negeri ini haruslah mengerti dan jangan sampai tutup mata dengan keadaan yang
melanda bangsa ini, jika seandainya dalam diri mahasiswa masih memikirkan diri
sendiri lebih baik tidak usah untuk menjadi mahasiswa, apa artinya tri dharma
perguruan tinggi yang kita ketahui, tri dharma perguruan tinggi bukan hanya
untuk dibaca tapi dihayati dan di aplikasikan dalam kehidupan sehari - hari.
Fungsi
mahasiswa sebagai iron stock, control
social, agent of change benar - benar menjadi titik sadar bagi mahasiswa
yang memiliki tanggung jawab terhadap perkembangan bangsa Indonesia ini, bukan
hanya sekedar untuk kuliah dan kuliah saja tapi bagaimana mahasiswa itu menjadi
harapan besar bagi masyarakat. Namun jangan sampai mahasiswa juga yang akan
menambah persoalan yang telah melanda bangsa ini dengan kembali kepada
masyarakat tanpa memberikan cahaya bagi masyarakat yang sengsara oleh gelapnya
rantai kemiskinan. APA GUNANYA MAHASISWA JIKA TIDAK BISA BERBUAT APA - APA DAN
TAK MEMBERIKAN MAKNA TERHADAP BANGSA.
0 komentar:
Posting Komentar