Selasa, 07 Mei 2013

Bahan Pakan


1. Bahan Pakan Sumber Energi
     *  Bhn mkn yg mgd BETN   , PK < 20%, SK < 18% BK
     * Berasal dr : bijian, umbian dan hasil ikutan
A. Pakan sbr energi jenis butiran:
    1. Jagung (Zea mays,L):
        - Ada 2 jenis:
            *  Jagung putih/jagung lampung:  PK  
            *  Jagung kuning: sbr vitamin B, β karoten
        - Yg dipakai utk unggas : jagung kuning, PK 8-9%
        Kaya as. am. cystin dan metionin,
        -  Rendah as. am lysin dan triptophan
        Kdg ME 3300kkal/kg
        -  Mineral Ca dan P rendah
        -  Pemberian dlm ransum unggas: 20-50%
    2. Gandum/Sorghum:
        -  PK      : 8-10%, BETN :  72%, ME 3600kkal/kg
B. Pakan sbr energi sejenis umbian:
1.  Ubi Kayu (Manihot utilissima)
Kaya asam amino Lysin & triptophan
PK    = 1%,energi   (BETN): 30 %
Mgdg racun HCN 100-200mg/kg
Ubi kayu diiris tipis, dijemur, digiling: tp. Gaplek
            
    2.  Ubi jalar (Ipomoea batatas)
Untuk ternak ruminansia
Ada 3 warna: kuning,merah dan ungu
Yg merah: Kaya vit. A dan C
Kaya asam amino Lysin & triptophan
PK    = 1%,energi   (BETN): 30 %

C. Bhn pakan sbr energi hasil ikutan/
     limbah:
1.  Dedak padi (Oryza sativa)
     Kaya vit B1 (Thiamin) & Niacin
     Dedak ada 4 bgn:
          Dedak kasar: pecahan kulit gabah yg tercampur  dg pecahan beras, PK 4%, BETN 32%, SK 35%
          Dedak halus: hsl ikutan gilingan padi dikampung, masih tercampur klt gabah+selaput putih+ bhn pati, PK 9,5%, BETN 44% dan SK 16%
          Dedak lunteh: hsl ikutan gilingan pabrik, PK 15%,BETN 43%, SK 8% dan vit B1 lebih tinggi dari lainnya
          Bekatul: ddk plg halus, PK 14%, BETN 48%, SK 7,5%, dikonsumsi manusia
 2.  Dedak jagung
        - Dedak hsl penumbukan jagung
        - PK 9,8%, BETN 62% dan SK 9,8%, L 6,4%
 3.  Onggok/ ampas ubikayu
        - ampas pada pembuatan tp tapioka
        - PK  0,8-1,0%, BETN 76%, SK 12-14%




BAHAN MAKANAN TERNAK SUMBER ENERGI
DAN SUMBER PROTEIN
4.4.1 Uraian dan Contoh
4.4.1.1 Bahan Makanan Ternak Sumber Energi
Bahan makanan ternak sumber energi adalah bahan makanan yang digunakan ternak sebagai sumber utama energi atau tenaga. Energi merupakan unsur Physiological Processes, meliputi untuk hidup pokok : metabolisme basal, aktifitas, mengatur panas tubuh, untuk reproduksi dan produksi : pertumbuhan, lemak, telur, bulu, dan kerja. Bahan makanan sumber energi sebagian besar merupakan hasil pertanian baik berupa biji-bijian maupun limbah penggilingan ataupun industri pertanian.
Karakteristik umum yang dimiliki bahan makanan sumber energi adalah :
- Kandungan karbohidrat ± 80 % dari bahan kering yang terdiri dari pentosan, dekstrin, apti, gula, selulose dan hemiselulose.
- Serat kasar antara 0,5 – 20 % dan tinggi daya cernanya
- Lemak rendah sekitar 1 – 4 %
- Protein dalam endosperm hampir seluruhnya kecuali pada jagung kurang akan tritophan, metionin, dan lisin rendah.
- Mineral Ca rendah dan P tinggi sehingga dalam keadaan imbalanced.
- Vitamin : vitamin A rendah kecuali yellow corn demikian juga untuk tiamin, riboflavin, pantotenat, dan piridoksin.

A. Biji-bijian

Bahan makanan sumber energi asal biji-bijian yang biasa digunakan sebagai makanan ternak antara lain : padi (gabah, menir, beras), jagung, sorghum. Masalah dalam penggunaan bahan makanan sumber energi pada ternak ruminansia, bila digunakan dalam jumlah tinggi sebagai makanan penguat(High Concentration Rations) akan menyebabkan terjadinya digestve disturbance, oleh karena itu rasio hijauan dan konsentrat perlu mendapatkan perhatian.
Jagung
- Bahan ini “diharuskan” untuk digunakan pada ransum unggas komersial pada umumnya.
- Merupakan biji-bijian sumber energi dengan kadar protein yang rendah (lisin dan tritophan), rendah serat kasar dan mengandung energi yang tinggi; juga merupakan sumber Xantophil, provit-A, asam lemak.
- Kandungan PK 9,8%; rendahnya kualitas protein karena adanya “zein” (50% dari seluruh protein jagung) yang bersifat larut dalam alkohol.
- Penggunaan jagung dalam ransum harus ditambahkan sumber protein atau asam amino sintetik.
- Kadar lemak yang relatif tinggi menyebabkan tidak tahan disimpan lama.
- Komposisi zat makanannya dipengaruhi oleh varietas dan lingkungan penanamannya.

Shorgum
- Mempunyai komposisi kimia hampir menyerupai jagung
- Mengandung 70% BETN yang semuanya berupa pati, kadar serat kasar rendah.
- Kadar lemak rendah, Ca juga rendah, dan tidak mengandung vitamin D.
- Penggunaan shorgum dalam ransum harus ditambahkan sumber protein atau asam amino sintetik, asam amino pembatasnya adalah lisin dan diikuti treonin.
- Baik untuk semua ternak, namun kadangkala menimbulkan rasa yang kurang enak
- Jarang digunakan oleh peternak di Indonesia.

Gandum
- Dapat digunakan dalam jumlah besar untuk ternak unggas.
- Perlu dihindari dalam bentuk halaus, karena bersifat lengket sehingga akan mempengaruhi konsumsi.
- Merupakan sumber fosfor, tapi kalsiumnya rendah
- Tidak mengandung vitamin A dan D
- Kaya niasin, cukup tinggi kandungan tiamin, riboflavin rendah.

Padi
- Karena merupakan makanan pokok di Indonesia, penggunaannya untuk ternak sangat terbatas
- Gabah adalah butir padi yang belum digiling, kandungan protein lebih rendah daripada jagung serta miskin vitamin A.
- Menir, merupakan pecahan beras pada penumbukan padi. Sering digunakan pada unggas (ayam kampung).

Ubi kayu
- sumber energi yang realtif murah dan mudah didapat
- kandungan PK < 3 % dan SK rendah
- mengandung racun asam sianida/HCN (termasuk daun)
- dengan pengolahan dapat mengurangi kadar HCN

B. Hasil Sampingan atau Ikutan Pengolahan Hasil Pertanian

Bahan ini banyak dipergunakan sebagai bahan makanan sumber energi karena mudah didapat dan harganya relatif murah.
Dedak Padi
- Merupakan hasil ikutan industri penggilingan padi; di Indonesia terdapat 3 kualitas, yaitu : dedak kasar, dedak halus/lunteh, bekatul.
- Dedak kasar, dedak yang diperoleh dari hasil penumbukan atau penggilingan pertama; kualitas rendah; kandungan PK ± 6 %; SK >20 % ; lebih banyak digunakan pada ternak ruminansia dan kuda.
- Dedak halus, merupakan hasil ikutan penumbukan atau penggilingan untuk memperoleh beras asah; kandungan PK ± 11 % dengan SK ± 10%; kaya vitamin dan niasin; mudah tengik; kandungan serat kasar tergantung pada terikutnya kulit gabah; dapat digunakan untuk ternak non ruminansia.
- Bekatul, diperoleh dari penumbukan atau penggilingan terakhir; merupakan bagian endosperm; selaput dan lembaga; kandungan PK mencapai 12 % dengan serat kasar ± 5%; mudah tengik; tidak mengandung kulit gabah.


- Kualitas bervariasi, dipengaruhi banyaknya kulit gabah. Kulit gabah mengandung serat kasar dengan kadar silika 11 – 19 %, hal ini merupakan pembatas nutrisi yang menyebabkan dedak padi tidak dapat digunakan berlebihan.
- Kadar protein lebih tinggi daripada jagung, kualitas proteinnyapun lebih baik.
- Penggunaan yang terlalu tinggi akan melembekkan lemak karkas.
- Mempunyai masalah terhadap penyimpanan.
- Dapat menggantikan sebagian peran jagung.

Dedak Jagung/Empok
- Merupakan lapisan luar biji jagung, mencakup kulit dan ujung tudung dengan sedikit bagaian pati lembaganya.
- Kandungan protein tidak lebih banyak daripada jagungnya.
- Pemberian terlalu tinggi dapat menyebabkan ulkus lambung, karena kandungan kulit biji.
- Bila diberikan pada unggas, hasilnya kurang baik bila dibandingkan dengan biji jagung.

Tetes atau Molases
- merupakan hasil ikutan pabrik gula
- kandungan protein rendah (3-4 %); kandungan energi tinggi dlaam bentuk mono dan disakarida
- banyak digunakan pada ternak ruminansia
- selain sumber energi juga bermanfaat sebagai : penambah rasa, mengurangi sifat berdebu pakan, pellet binder, stimulus aktivitas mikroba, carrier NPN dan vitamin dalam suplemen betuk cairan.
- penggunaan pada ruminansia sampai 15 %, pada unggas < 10 %.
- penggunaan berlebihan dapat memunculkan sifat laksatif (penyebab mencret)
- penggunaan berlebihan juga mempersulit proses mixing.
- Kualitas tergantung mutu tebu dan proses pengolahannya


Info Peternakan - Sebelumnya sudah posting artikel tentang klasifikasi bahan pakan menurut asalnya. nah kali ini saya akan posting artikel lanjutan dari artikel sebelumnya yaitu penggolongan / klasifikasi bahan pakan menurut sumbernya.
Sumber energi
Termasuk dalam golongan ini adalah semua
bahan pakan ternak yang kandungan protein kasarnya kurang dari 20%, dengan konsentrasi serat kasar di bawah 18%. Berdasarkan jenisnya, bahan pakan sumber energi dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu:
  • Kelompok serealia/ biji-bijian (jagung, gandum, sorgum)
  • Kelompok hasil sampingan serealia (limbah penggilingan)
  • Kelompok umbi (ketela rambat, ketela pohon dan hasil sampingannya)
  • Kelompok hijauan yang terdiri dari beberapa macam rumput (rumput gajah, rumput benggala dan rumput setaria).

Ampas tahu
- hasil ikutan pembuatan/industri tahu dengan bahan baku kedelai
- kandungan protein mencapai 30 % tapi kadar air sangat tinggi
- banyak digunakan ternak babi, saat sekarang juga dimanfaatkan oleh peternak sapi dan domba.

Bostel bir/ampas bir
- hasil ikutan industri bir
- banyak digunakan sebagai campuran pakan sapi dan babi
- kandungan protein 5,8 % (basah), 28,3 % (kering)

Minyak Makan
- Sumber energi yang baik dan sering digunakan untuk ayarn broiler, karena kebutuhan energinya yang tinggi
- Minyak kelapa mengandung energi: metabolis sebesar 8.600 Kcal/kg, lebih dari 3 kali kandungan energi metabolis jagung kuning.
- Tetapi tidak boleh menggunakan minyak makan ini sebagai andalan utarna, minyak kelapa dan minyak kelapa sawit hanya untuk pelengkap sumber energi lainnya.


Konsentrat sumber energi yaitu bahan-bahan yang mengandung protein kasar kurang dari 20 % dan mengandung serat kasar kurang dari 18%. sebagai contoh adalah bekatul, dedak, pollard, onggok, empok, molases, jagung, shorgum dan sebagainya. Konsentrat sumber protein yaitu bahan-bahan yang mengandungprotein kasar 20 % atau lebih. Contoh : bungkil kedele, bungkil kelapa , bungkil kapuk, bungkil kacang, tepung ikan dan lain-lain.
Suatu contoh pada ternak sapi yang sedang tumbuh ataupun yang sedang dalam periode penggemukan harus diberikan pakan penguat yang cukup, oleh karena itu pada sistem dry lot fattening diberikan justru sebagian besar pakan berupa pakan penguat atau konsentrat.

Sumber Energi
Termasuk dalam golongan ini adalah semua bahan pakan ternak yang kandungan protein kasarnya yang kurang dari dengan konsentrasi serat kasar di yang rendah. Berdasarkan jenisnya, bahan pakan sumber energi dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu:
1. Kelompok biji-bijian (jagung, tepung kedelai, dedak kasar, separator, tepung jagung)
2.   Kelompok hasil sampingan serealia (ampas air tebu, minyak ikan lemuruh)
3.   Kelompok umbi (ketela rambat, ketela pohon dan hasil sampingannya)
4.   Kelompok hijauan yang terdiri dari beberapa macam rumput (rumput gajah, rumput benggala dan rumput setaria).

Pengertian Bahan Pakan Secara Umum

Bahan pakan adalah segala sesuatu yang dapat dimakan dan dapat dicerna sebagian atau seluruhnya tanpa mengganggu kesehatan ternak yang memakannya. Agar ternak peliharaan tumbuh sehat dan kuat, sangat diperlukan pemberian pakan. Pakan memiliki peranan penting bagi ternak, baik untuk pertumbuhan ternak muda maupun untuk mempertahankan hidup dan menghasilkan produk (susu, anak, daging) serta tenaga bagi ternak dewasa. Fungsi lain dari pakan adalah untuk memelihara daya tahan tubuh dan kesehatan. Agar ternak tumbuh sesuai dengan yang diharapkan, jenis pakan yang diberikan pada ternak harus bermutu baik dan dalam jumlah cukup.

Berikut ini merupakan jenis-jenis makanan ternak yang ada diantaranya:

1.      Hijauan Segar
Hijauan segar adalah semua bahan pakan yang diberikan kepada ternak dalam bentuk segar, baik yang dipotong terlebih dahulu (oleh manusia) maupun yang tidak (disengut langsung oleh ternak). Hijauan segar umumnya terdiri atas daun-daunan yang berasal dari rumput-rumputan, tanaman biji-bijian/ jenis kacang-kacangan. Rumput-rumputan merupakan hijauan segar yang sangat disukai ternak, mudah diperoleh karena memiliki kemampuan tumbuh tinggi, terutama di daerah tropis meskipun sering dipotong/disengut langsung oleh ternak sehingga menguntungkan para peternak/pengelola ternak. Hijauan banyak mengandung karbohidrat dalam bentuk gula sederhana yang sangat berperan dalam menghasilkan energi.
2.      Konsentrat (pakan penguat)
Contoh: dedak padi, jagung giling, bungkil kelapa, garam dan mineral.

Dari beberapa jenis makanan ternak diatas dapat diperoleh nutrisi dan manfaatnya bagi ternak itu sendiri.

Sumber Energi
Termasuk dalam golongan ini adalah semua bahan pakan ternak yang kandungan protein kasarnya yang kurang dari dengan konsentrasi serat kasar di yang rendah. Berdasarkan jenisnya, bahan pakan sumber energi dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu:
1. Kelompok biji-bijian (jagung, tepung kedelai, dedak kasar, separator, tepung jagung)
2.   Kelompok hasil sampingan serealia (ampas air tebu, minyak ikan lemuruh)
3.   Kelompok umbi (ketela rambat, ketela pohon dan hasil sampingannya)
4.   Kelompok hijauan yang terdiri dari beberapa macam rumput (rumput gajah, rumput benggala dan rumput setaria).

Sumber Protein
            Golongan bahan pakan ini meliputi semua bahan pakan ternak yang mempunyai kandungan protein minimal 20% (berasal dari hewan/tanaman).
Golongan ini dibedakan menjadi 3 kelompok:
1.   Kelompok hijauan sebagai sisa hasil pertanian yang terdiri atas jenis daun-daunan sebagai hasil sampingan (daun nangka, daun pisang, daun ketela rambat, ganggang dan bungkil kedelai)
2.   Kelompok hijauan yang sengaja ditanam, misalnya lamtoro, turi kaliandra, gamal dan sentero
3.   Kelompok bahan yang dihasilkan dari hewan (tepung ikan, tepung tulang dan sebagainya).

Sumber Vitamin dan Mineral
            Hampir semua bahan pakan ternak, baik yang berasal dari tanaman maupun hewan, mengandung beberapa vitamin dan mineral dengan konsentrasi sangat bervariasi tergantung pada tingkat pemanenan, umur, pengolahan, penyimpanan, jenis dan bagian-bagiannya (biji, daun dan batang). Disamping itu beberapa perlakuan seperti pemanasan, oksidasi dan penyimpanan terhadap bahan pakan akan mempengaruhi konsentrasi kandungan vitamin dan mineralnya. misalnya Tepung batu (lime stone), kapur, UREA dan beberapa mineral lainnya.


0 komentar:

Posting Komentar