Muslimin Harist Pratama

Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Andalas Angkatan 2013,berasal dari Pesisir Selatan, Sumatera Barat.

HIMPUNAN MAHASISWA PELAJAR SUNGAI LUNDANG DESA BARU

Organisasi di Kenegarian Sungai Lundang Desa Baru

CONTACT PERSON

Berbagi ilmu, perngetahuan dan pengalaman suatu hal yang luar biasa

Sabtu, 30 Maret 2013

Mineral



MINERAL

A.    MINERAL
Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh makhluk hidup di samping karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin, juga dikenal sebagai zat anorganik atau kadar abu. Sebagai contoh, bila bahan biologis dibakar, semua senyawa organik akan rusak; sebagian besar karbon berubah menjadi gas karbon dioksida (CO2), hidrogen menjadi uap air, dan nitrogen menjadi uap nitrogen (N2). Sebagian besar mineral akan tertinggal dalam bentuk abu dalam bentuk senyawa anorganik sederhana, serta akan terjadi penggabungan antarindividu atau dengan oksigen sehingga terbentuk garam anorganik
Berbagai unsur anorganik (mineral) terdapat dalam bahan biologi, tetapi tidak atau belum semua mineral tersebut terbukti esensial, sehingga ada mineral esensial dan nonesensial. Mineral esensial yaitu mineral yang sangat diperlukan dalam proses fisiologis makhluk hidup untuk membantu kerja enzim atau pembentukan organ. Mineral nonesensial adalah mineral yang perannya dalam tubuh makhluk hidup belum diketahui dan kandungannya dalam jaringan sangat kecil. Beberapa contoh mineral esensial yaitu natrium, klor, kalsium, fosfor, magnesium, dan belerang, sedadankan mineral non ensensial yaitu aluminium, boron, dan vanadium.
Ketersediaan mineral dalam tubuh dapat dipenuhi melalui konsumsi buah-buahan, sayuran, daging, susu dan lain-lain. Selain melalui konsumsi makanan alami tersebut, kebutuhan mineral juga dapat dipenuhi melalui konsumsi suplemen dalam bentuk pil atau kapsul. Selain vitamin dan antioksidan, enrichment mineral pada bahan pangan telah secara luas dilakukan. Beberapa contoh enrichment mineral yaitu penambahan iodium pada garam, penambahan kalsium pada susu, dan zat besi pada produk sereal.
B.     Fungsi Mineral
Dalam tubuh, mineral-mineral ada yang bergabung dengan zat organik, ada pula yang berbentuk ion-ion bebas. Di dalam tubuh unsur mineral secara umum memiliki fungsi pembangunan dan pengatur. Secara lebih detail fungsi mineral dapat dijabarkan sebagai berikut:
1.        Komponen penting senyawa dalam tubuh sebagai penyusun struktur tulang dan gigi (Kalsium dan Fosfor)
2.        Kofaktor/metaloenzim dalam reaksi biologis.
Mineral akan berkaitan dengan enzim tertentu dan mengaktifkan enzim yang bersangkutan, sehingga berbagai reaksi biologis dalam tubuh dapat terus berlangsung. Selain itu, mineral berkaitan dengan komponen protein dan mempengaruhi aktivitas protein yang bersangkutan, yakni peran besi sebagai bagian dari hemoglobin pada sel darah merah.
3.        Fasilitator penyerapan dan transport zat gizi.
Penyerapan dan transport beberapa zat gizi sangat bergantung pada beberapa mineral, seperti sodium yang berperan penting dalam penyerapan karbohidrat dan kalsium yang memfasilitasi penyerapan vitamin B12.
4.        Menjaga keseimbangan asam-basa tubuh.
Sebagian besar reaksi kimia di tubuh dapat berlangsung bila keasaman cairan tubuh sedikit di atas netral. Keasaman cairan tubuh sangat ditentukan oleh konsentrasi relative dari ion H+ dan OH- . Beberapa mineral memiliki tendensi untuk berikatan dengan ion lainnya.
5.        Menjaga keseimbangan cairan tubuh.
Mineral dalam bentuk ion mempunyai pengaruh besar terhadap perpindahan cairan tubuh baik dari luar sel maupun inter sel ke pembuluh darah. Mekanisme ini secara keseluruhan turut serta mengontrol keseimbangan cairan di seluruh tubuh sehingga proses metabolisme dapat terus berlangsung.
6.        Penghantar impuls saraf.
Prinsip mekanisme ini adalah perpindahan ion mineral antar sel saraf di sepanjang serabut saraf. Mineral yang berperan terutama adalah Natrium dan Kalium yang bekerja menghantarkan impuls antar membran sel serta kalsium yang akan merangsang keseluruh saraf untuk mengeluarkan molekul Neuro transmitter, mengikatnya dan menghantarkan ke sel saraf lain.
7.        Regulasi kontraksi otot, yakni mineral yang terdapat di antara sel yang berperan dalam aktifitas otot.
Kontraksi otot memerlukan ion kalsium dalam jumlah cukup. Sedangkan relaksasi otot dapat berlangsung normal berkat aktivitas ion Natrium, Kalium dan Magnesium.

C.    Penggolongan mineral dalam tubuh

Berdasarkan kegunaannya dalam aktivitas kehidupan, mineral (logam) dibagi menjadi dua golongan, yaitu mineral logam esensial dan nonesensial. Mineral esensial diperlukan dalam proses fisiologis manusia, sehingga mineral golongan ini merupakan unsur nutrisi penting yang jika kekurangan dapat menyebabkan kelainan proses fisiologis atau disebut penyakit defisiensi mineral. Mineral ini biasanya terikat dengan protein, termasuk enzim untuk proses metabolisme tubuh, yaitu kalsium (Ca), fosforus (P), kalium (K), natrium (Na), klorin (Cl), sulfur (S), magnesium (Mg), besi (Fe), tembaga (Cu), seng (Zn), mangan (Mn), kobalt (Co), iodin (I), dan selenium (Se). Mineral nonesensial adalah golongan mineral yang tidak berguna, atau belum diketahui kegunaannya dalam tubuh manusia, sehingga hadirnya unsur tersebut lebih dari normal dapat menyebabkan keracunan. Mineral tersebut bahkan sangat berbahaya bagi makhluk hidup, seperti timbal (Pb), merkuri (Hg), arsenik (As), kadmium (Cd), dan aluminium (Al).
Berdasarkan banyaknya, mineral dibagi menjadi dua kelompok, yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro diperlukan atau terdapat dalam jumlah relatif besar, meliputi Ca, P, K, Na, Cl, S, dan Mg. Mineral mikro ialah mineral yang diperlukan dalam jumlah sangat sedikit dan umumnya terdapat dalam jaringan dengan konsentrasi sangat kecil, yaitu Fe, Mo, Cu, Zn, Mn, Co, I, dan Se. Berikut tabel yang menampilkan mineral makro dan mikro dan jumlahnya dalam tubuh:                                             
D.    Mineral Makro
Mineral makro merupakan mineral yang diperlukan untuk membentuk komponen organ di dalam tubuh. Unsur-unsur mineral ini terdapat dalam tubuh dalam jumlah yang besar dan dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang besar  pula (lebih dari 100mg/hari). Yang termasuk dalam kelompok mineral makro ini antara lain: Kalsium, Fosfor, Magnesium, Natrium, Kalium, Klorida dan Sulfur.
1.             Natrium (Na) dan klorida (Cl)
Natrium (Na) dan klorida (Cl) biasanya berhubungan sangat erat baik sebagai bahan makanan maupun fungsinya dalam tubuh. Sebagian besar natrium didapat dalam plasma darah dan dalam cairan di luar sel (ekstraseluler); beberapa diantaranya terdapat dalam tulang. Jumlah natrium dalam badan manusia diperkirakan sekitar 100-110g. Natrium bergabung degan klorida membentuk NaCl seperti halnya garam dapur. Klorida banyak terdapat pada plasma darah, dalam kelenjar pencernaan lambung sebagai asam klorida (HCl). Ion klorida mengaktifkan enzim amilase dalam mulut untuk memecah pati yang dikonsumsi. Sebagai bagian terbesar dari cairan ekstraseluler, natrium dan klorida membantu mempeahankan tekanan osmotik, di samping juga membantu menjaga keseimbangan asam dan basa.
Makanan yang mengandung kurang dari 0,3% natrium akan terasa hambar sehingga tidak disenangi. Konsumsi natrium bervariasi terhadap suhu dan daerah tempat tinggal, dengan kisaran dari 2 g sampai 10 g per hari. Pengaturan konsentrasi natrium, cairan badan, dan keseimbangan natrium dilakukan melalui ginjal.
Pada orang sehat jarang sekali ditemukan kasus kekurangan natrium. Tanda pertama kekurangan natrium adalah rasa haus. Bila terjadi kekurangan natrium, maka cairan ekstraseluler berkurang, tekanan osmotik dalam cairan tubuh tubuh menurun  menyebabkan air dari cairan ekstraseluler masuk ke dalam sel, sehingga tekanan osmotik dari cairan ekstraseluler meningkat. Volume cairan, termasuk darah akan menurun, mengakibatkan penurunan tekanan darah. Pada keadaan hilangnya banyak natrium, orang akan muntah-muntah atau diare karena cairan yang ada dalam usus banyak mengandung natrium.    
Keadaan hipertensi (tekanan darah tinggi) banyak ditemukan pada masyarakat yang mengkonsumsi natrium dalam jumlah besar. Natrium yang terlalu banyak ditandai dengan pengembangan volume cairan ekstraseluler yang menyebabkan oedem. Kadar natrium dalam darah tidak dapat digunakan sebagai indikator status natrium dalam tubuh. Indikator yang baik bagi keseimbangan natrium adalah keadaan kardiovaskuler, seperti pulsa (denyut) nadi dan tekanan darah, juga pengeluaran natrium di dalam urin.
Sumber natrium adalah garam dapur, mono sodium glutamat (MSG), kecap dan makanan lain yang diawetkan dengan garam dapur. Di antara makanan yang belum diolah, sayuran dan buah mengandung paling sedikit natrium (lihat table 6.2).  Klor dalam produk pangan sering terdapat dalam bentuk garam dapur (NaCl). Keberadaan klor dalam bahan pangan sering terkait dengan keberadaan natrium

2.             Kalium
Seperti halnya natrium, kalium merupakan ion bermuatan positif, akan tetapi berbeda dengan natrium, kalium terutama terdapat di dalam sel. Perbandingan natrium dan kalium di dalam cairan intraselular adalah 1:10, sedangkan di dalam cairan ekstraseluler 28: 1. Sebanyak 95% kalium tubuh berada di dalam cairan intraseluler.
Kalium diabsorpsi dengan mudah dalam usus halus. Sebanyak 80—90% kalium yang dimakan diekskresikan melalui urin, selebihnya dikeluarkan melalui feses dan sedikit melalui keringat dan saluran lambung. Taraf kalium normal darah dipelihara oleh ginjal melalui kemampuannya menyaring, mengabsorpsi kembali dan mengeluarkan kalium di bawah pengaruh aldosteron. Kalium dikeluarkan dalam bentuk ion dengan menggantikan ion natrium melalui  mekanisme pertukaran di dalam tubula ginjal.
Bersama natrium, kalium memegang peranan dalam pemeliharaan keseimbangan cairan dan elektrolit serta keseimbangan asarn basa. Bersama kalsium, kalium berperan dalam transmisi saraf dan relaksasi otot. Di dalam sel, kalium berfungsi sebagai katalisator dalam banyak reaksi biologik, terutama dalam merabolisme energi dan sintesis glikogen dan protein. Kalium berperan dalam pertumbuhan sel. Taraf kalium dalarn otot berhubungan deagan masa otot dan simpanan glikogen, oleh karena itu bila otot berada dalam pembentukan dibutuhkan kalium dalam jumlah cukup. Tekanan darah normal mernerlukan perbandingan antara natrium dan kalium yang sesuai di dalam tubuh.
Karena merupakan bagian esensial semua sel hidup, kalium banyak terdapat dalam bahan makanan, baik tumbuh-tumbuhan maupun hewan. Kekurangan kalium jarang terjadi. Kebutuhan minimum akan kalium ditaksir sebanyak 2000 mg sehari.
Kalium terdapat di dalam semua makanan berasal dan tumbuh-tumbuhan dan hewan. Sumber utama adalah makanan mentah segar, terutama buah, sayuran, dan kacang-kacangan

3.        Kalsium
Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat di dalam tubuh, yaitu 1,5—2% dan berat badan orang dewasa atau kurang lebih sebanyak 1 kg. Dan jumlah ini, 99% berada di dalam jaringan keras, yaitu tulang dan gigi terutama dalam bentuk hidroksiapatit [(3Ca3(P04)2.Ca(OH)2]. Kalsium tulang berada dalam keadaan seimbang dengan kalsium plasma pada konsentrasi kurang lebih 2,25—2,60 mmol/I (9—10,4 mg/100 ml). Densitas tulang berbeda menurut umur, meningkat pada bagian pertama kehidupan dan menurun secara berangsur setelah dewasa. Selebihnya kalsium tersebar luas di dalam tubuh. Di dalam cairan ekstraselular dan intraselular kalsium memegang peranan penting dalam mengatur fungsi sel, seperti untuk transmisi saraf kontraksi otot, pembentukan tulang dan gigi, penggumpalan darah dan menjaga permeabiitas membran sel. Kalsium mengatur pekerjaan hormon-hormon dan faktor pertumbuhan. Kalsium dalam peranannya dalam tubuh dipengaruhi oleh komponen nutrisi yang lain yaitu vitamin D.
Dalam tubuh vitamin D berperan:
a.         Merangsang absorpsi kalsium oleh saluran cerna.
b.        Merangsang pelepasan kalsium dari tulang kedalam darah.
c.         Menunjang reabsorpsi kalsium dari dalam ginjal.
Meperhatikan pentingnya kalsium bagi tubuh maka kebutuhan kalsium ditetapkan sebagai berikut: Bayi (300-400 mg); anak-anak 500 mg; remaja 600-700 mg; dewasa 500-800 mg; dan ibu hamil menyusui kurang lebih 400 mg.
Sumber kalsium utama adalah susu dan hasil susu, seperti keju. Ikan dimakan dengan tulang, termasuk ikan kering merupakan sumber kalsium yang baik. Serealia, kacang-kacangan dan hasil kacang-kacangan, tahu dan tempe, dan sayuran hijau merupakan sumbër kalsium yang baik juga, tetapi bahan makanan ini mengandung banyak zat yang menghambat penyerapan kalsium seperti serat, fitat dan oksalat. Susu nonfat merupakan sumber terbaik kalsium. karena ketersediaan biologiknya yang tinggi. Kebutuhan kalsium akan terpenuhi bila kita makan makanan yang seimbang tiap hari.
Kekurangan kalsium pada masa pertumbuhan dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan. Tulang kurang kuat, mudah bengkok dan rapuh. Semua orang dewasa, terutama sesudah usia 50 tahun, kehilangan kalsium dan tulangnya. Tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Hal mm dinamakan osteoporosis yang dapat dipercepat oleh keadaan stres sehari-sehari. Osteoporosis lebih banyak terjadi pada wanita daripada laki-laki dan lebih banyak pada orang kulit putih dibandingkan kulit berwarna.

4.        Fosfor
Fosfor (P) merupakan mineral kedua terbanyak dalam tubuh, yaitu sekitar 1%. Peranan fosfor untuk pembentukan tulang dan gigi, penyimpanan dan pengeluaran energi (perubahan ATP dengan ADP).   Angka kecukupan gizi rata-rata untuk fosfor  adalah bayi: 200-250 mg; anak-anak 250-400g, remaja dan dewasa 400-500 mg dan ibu hamil menyusui yaitu 200-300 mg. Untuk memenuhi kebutuhan harian fosfor maka perlu dikonsumsi makanan dengan kadar protein tinggi seperti daging, unggas, ikan dan telur, biji-bijian terutama bagian lembaganya dan biji-bijian utuh (pecah kulit).

5.        Magnesium
Magnesium (Mg) terdapat dalam tulang, jaringan lemak seperti otot dan hati, serta cairan ekstraseluler. Magnesium merupakan aktivator enzim peptidase dan enzim lain yang kerjanya memecah dan memindahkan gugus fosfat (fosfatase). Magnesium Sulfat /MgSO4 (garam inggris) dalam dosis besar (± 30g) sering digunakan sebagai obat pencuci perut (laxative). MgSO4 tersebut akan meningkatkan tekanan osmotik sehingga menarik air ke dalam usus kecil, akibatnya lebih mudah buang air besar. Kekurangan magnesium akan menyebabkan hypomagnesema dengan gejala denyut jantung tidak teratur, insomnia, lemah otot, kejang kaki, serta telapak kaki dan tangan gemetar.
Kecukupan magnesium rata-rata perhari ditetapkan 4.5 mg/kg berat badan . Untuk laki-laki dewasa ditetapkan 280 mg/ hari dan untuk wanita dewasa 250 mg/hari.
Sumber utama magnesium adalah sayuran hijau, serealia, biji-bijian dan kacang-kacangan. Daging, susu dan hasilnya serta coklat juga merupakan sumber magnesium yang baik.

6.        Sulfur
Sulfur (S) terdapat dalam asam amino metionin, sistein dan sistin, tiamin dan biotin. Bagian-bagian tubuh yang mengandung sulfur adalah jaringan pengikat, kulit, kuku, dan rambut. Senyawa sulfur sangat berperan dalam berbagai reaksi oksidasi reduksi, terdapat dalam berbagai koenzim, misalnya koenzim A, tiamin, biotin, dan glutation (tripeptida dari asam glutamat, sistein, dan glisin). Konsentrasi glutation sangat tinggi dalam butir darah merah, kulit, rambut, tulang rawan, kuku yang banyak mengandung jaringan ikat yang bersifat kaku.
Sulfur sebagian besar diekskresikan  melalui urin sebagai ion bebas SO42-. Sulfur juga merupakan salah satu elektrolit intraseluler yang terdapat di dalam plasma dalam konsentrasi rendah. Kecukupan sehari-hari sulfur tidak ditetapkan dan hingga sekarang belum diketahui adanya kekurangan sulfur. Kekurangan sulfur tidak akan terjadi selama konsumsi harian protein cukup.

E.     Mineral Mikro
Mineral mikro ialah mineral yang diperlukan dalam jumlah sangat sedikit dan umumnya terdapat dalam jaringan dengan konsentrasi sangat kecil. Mineral mikro termasuk dalam golongan  mineral ensensial untuk kehidupan karena peranannya dalam menunjang kesehatan dan reproduksi. Mineral mikro atau trace element karena kebutuhannya sangat kecil yaitu kurang daro 100 mg per hari. Beberapa mineral yang termasuk mineral mikro yaitu besi (Fe), tembaga (Cu), seng (Zn), Iodium (I), selenium (Se), molibden (Mo), mangan (Mn), flour (F), krom (Cr).

1.             Besi (Fe)
Besi dalam tubuh manusia sebagian terletak dalam sel-sel darah merah sebagai heme, suatu pigmen yang mengandung inti sebuah atom besi. Dalam sebuah molekul hemoglobin terdapat empat heme. Sel darah merah mempunyai masa hidup yang terbatas yaitu hanya 120 hari. Di dalam tubuh terdapat sebanyak 20.000 milyar sel darah merah. Jangka hidup tersebut memberi gambaran bahwa sel-sel darah merah dirusak dan diproduksi pada kecepatan 115 juta butir per menit. Perusakan sel darah merah terjadi di dalam limpa, dan besi yang telah lepas digunakan kembali dalam metabolisme.
Besi juga terdapat dalam sel-sel otot, khususnya dalam mioglobin. Berbeda dengan hemoglobin, mioglobin terdiri dan satu pigmen heme untuk setiap protein. Besi (Fe) yang ada dalam tubuh berasal dari tiga sumber yaitu besi yang diperoleh dari hasil perusakan sel-sel darah merah (hemolisis), besi yang diambil dari penyimpanan dalam badan, dan besi yang diserap dari saluran pencernaan. Dari ketiga sumber tersebut besi hasil hemolisis merupakan sumber utama. Pada manusia yang normal kira-kira 20-25 mg besi per hari berasal dan besi hemolisis dan hanya sekitar 1 mg berasal dan makanan. Pada saluran pencernaan besi mengalami proses reduksi dan bentuk feri (Fe+)  menjadi fero (Fe++) yang mudah diserap.
Sumber besi yang baik adalah dari makanan hewani seperti daging, ayam dan ikan. Sumber besi yang lainnya yaitu telur, serealia, kacang-kacangan, sayuran hijau, dan beberapa jenis buah.
Jumlah besi yang dikeluarkan tubuh sekitar 1,0 mg per hari untuk wanita masih ditambah 0,5 mg hilang karena menstruasi. Karena jumlah besi yang diserap hanya sekitar 10%, maka konsumsi yang dianjurkan adalah 10 mg untuk orang dewasa per hari, atau 18 mg untuk wanita dengan usia 11 - 50 tahun.
Zat besi dalam tubuh berperan penting dalam berbagai reaksi biokimia, antara lain dalam memproduksi sel darah merah. Sel ini sangat diperlukan untuk mengangkut oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Zat besi berperan sebagai pembawa oksigen, bukan saja oksigen pernapasan menuju jaringan, tetapi juga dalam jaringan atau dalam sel. Zat besi bukan hanya diperlukan dalam pembentukan darah, tetapi juga sebagai bagian dari beberapa enzim hemoprotein). Enzim ini memegang peran penting dalam proses oksidasi-reduksi dalam sel. Sitokrom merupakan senyawa heme protein yang bertindak sebagai agens dalam perpindahan elektron pada reaksi oksidasi-reduksi di dalam sel. Zat besi juga berfungsi dalam susunan enzim dalam proses pigmentasi. Kekurangan mengkonsumsi besi dapat menyebabkan anemia.

2.        Tembaga (Cu)
Tembaga (Cu) merupakan mineral mikro karena keberadaannya dalam tubuh sangat sedikit namun diperlukan dalam proses fisiologis. Di alam, Cu ditemukan dalam bentuk senyawa sulfida (CuS). Walaupun dibutuhkan tubuh dalam jumlah sedikit, bila kelebihan dapat mengganggu kesehatan atau mengakibatkan keracunan. Namun bila terjadi kekurangan Cu dalam darah dapat menyebabkan anemia yang merupakan gejala umum, pertumbuhan terhambat, kerusakan tulang, depigmentasi rambut dan bulu, pertumbuhan bulu abnormal, dan gangguan gastrointestinal. Dalam melakukan fungsinya dalam tubuh, tembaga berinteraksi dengan seng, molibden, belerang, dan vitamin C.

3.        Seng (Zn)
Seng (Zn) ditemukan hampir dalam seluruh jaringan hewan. Seng lebih banyak terakumulasi dalam tulang dibanding dalam hati yang merupakan organ utama penyimpan mineral mikro. Jumlah terbanyak terdapat dalam jaringan epidermal (kulit, rambut, dan bulu), dan sedikit dalam tulang, otot, darah, dan enzim. Seng merupakan komponen penting dalam enzim, seperti karbonik-anhidrase dalam sel darah merah serta karboksi peptidase dan dehidrogenase dalam hati. Sebagai kofaktor, seng dapat meningkatkan aktivitas enzim.
Seng dalam protein nabati kurang tersedia dan lebih sulit digunakan tubuh daripada seng dalam protein hewani (hati, kerang, daging dan telur). Hal tersebut mungkin disebabkan adanya asam fitrat yang mampu mengikat ion-ion logam.   Angka kecukupan seng pada bayi 3-5 mg, remaja dan orang dewasa 15 mg, ibu hamil ditambahkan 20 mg dan ibu menyusui 25 mg.
Kekurangan zink dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan, gangguan fungsi pancreas, kerusakan permukaan saluran cerna, diare, gangguan sistim syaraf, gangguan metabolisme vitamin A dan perlambatan penyembuhan luka.

4.        Iodium
Iodin (I) diperlukan tubuh untuk membentuk tiroksin, suatu hormon dalam kelenjar tiroid. Tiroksin merupakan hormone utama yang dikeluarkan oleh kelenjar tiroid. Setiap molekul tiroksin mengandung empat atom iodine. Sebagian besar iodin diserap melalui usus halus, dan sebagian kecil langsung masuk ke dalam saluran darah melalui dinding lambung. Sebagian iodin masuk ke dalam kelenjar tiroid, yang kadarnya 25 kali lebih tinggi dibanding yang ada dalam darah. Namun bila jumlah yang sedikit ini tidak terdapat dalam bahan pakan maka ternak akan kekurangan iodin. Lebih dari setengah iodin dalam tubuh terdapat pada kelenjar perisai (tiroid). Meskipun sebagian besar iodin tubuh terdapat dalam kelenjar tiroid, iodin juga ditemukan dalam kelenjar ludah, lambung, usus halus, kulit, rambut, kelenjar susu, plasenta, dan ovarium.
Makanan-makanan dari laut, ganggang laut merupakan sumber iodium penting. Ikan laut lebih banyak mengandung iodium daripada ikan air tawar. Daun dan bunga tanaman lebih banyak mengandung iodium daripada bagian umbi ataupun bagian tanaman lain. Pada umumnya biji-bijian mengandung sangat sedikit iodium.

5.        Mangan (Mn)
Mangan (Mn) merupakan kofaktor beberapa enzim penting. Sebagai contoh dalam proses sintesis kolesterol dari asetilkoA, diperlukan enzim yang mengandung mangan yaitu enzim mevalonat kinase. Dalam pencernaan protein salah satu enzim peptidase memerlukan ion mangan atau ion kobalt sebagai kofaktor.

6.        Kobalt (Co)
Kobalt (Co) merupakan bagian dari molekul vitamin B12. Bahan nabati tidak mengandung cobalt kecuali komprey. Pada makanan fermentasi seperti oncom dan tempe ditemukan vitamin B12 dalam jumlah yang relatif besar.

7.        Flour (F)
Flour (F) penting dalam pertumbuhan dan pembentukan struktur gigi agar mempunyai daya tahan yang maksimal terhadap penyakit gigi (caries). Flour terdapat dalam tanaman, ikan, dan makanan hasil ternak. Konsumsi fluorida dari bahan makanan sehari-hari diperkirakan 0,2-0,3 mg. Makanan dari laut mengandung 5-15 ppm fluorida dan teh mengandung 75-100 ppm. Makanan dapat menyerap fluorida bila dimasak pada air yang telah mengalami fluoridasi.

8.        Kromium (Cr)
Kromium (Cr) berperan dalam glucose tolerance. Glucose tolerance adalah waktu yang diperlukan oleh gula dalam darah untuk kembali pada kadar normal bila manusia yang puasa mengkonsumsi gula. Waktu tersebut secara normal sekitar 2,5 jam. Bila lebih dari waktu tersebut dianggap glucose tolerance-nya terganggu. Dengan pemberian kromium glucose tolerance nya dapat diperbaiki. Kromium banyak dikandung dalam keju, biji-bijian, peanut butter, daging dan ragi. Se (Selenium) diperkirakan dapat meningkatkan kepekaan anak terhadap kerusakan gigi.


Kamis, 28 Maret 2013

Fungsi Lemak


Fungsi lemak
Fungsi lemak umumnya yaitu sebagai sumber energi, bahan baku hormon, membantu transport vitamin yang larut lemak, sebagai bahan insulasi terhadap perubahan suhu, serta pelindung organ-organ tubuh bagian dalam.
Secara umum dapat dikatakan bahwa lemak memenuhi fungsi dasar bagi manusia, yaitu:
  1. Menjadi cadangan energi dalam bentuk sel lemak. 1 gram lemak menghasilkan 39.06 kjoule atau 9,3 kcal.
  2. Lemak mempunyai fungsi selular dan komponen struktural pada membran sel yang berkaitan dengan karbohidrat dan protein demi menjalankan aliran air, ion dan molekul lain, keluar dan masuk ke dalam sel.
  3. Menopang fungsi senyawa organik sebagai penghantar sinyal, seperti pada prostaglandin dan steroid hormon dan kelenjar empedu.
  4. Menjadi suspensi bagi vitamin A, D, E dan K yang berguna untuk proses biologis
  5. Berfungsi sebagai penahan goncangan demi melindungi organ vital dan melindungi tubuh dari suhu luar yang kurang bersahabat.
Lemak juga merupakan sarana sirkulasi energi di dalam tubuh dan komponen utama yang membentuk membran semua jenis sel.

1. Membran

Sel eukariotik disekat-sekat menjadi organel ikatan-membran yang melaksanakan fungsi biologis yang berbeda-beda. Gliserofosfolipid adalah komponen struktural utama dari membran biologis, misalnya membran plasma selular dan membran organel intraselular; di dalam sel-sel hewani membran plasma secara fisik memisahkan komponen intraselular dari lingkungan ekstraselular. Gliserofosfolipid adalah molekul amfipatik (mengandung wilayah hidrofobik dan hidrofilik) yang mengandung inti gliserol yang terkait dengan dua "ekor" turunan asam lemak oleh ikatan-ikatan ester dan ke satu gugus "kepala" oleh suatu ikatan ester fosfat. Sementara gliserofosfolipid adalah komponen utama membran biologis, komponen lipid non-gliserida lainnya seperti sfingomielin dan sterol (terutama kolesterol di dalam membran sel hewani) juga ditemukan di dalam membran biologis. Di dalam tumbuhan dan alga, galaktosildiasilgliserol, dan sulfokinovosildiasilgliserol, yang kekurangan gugus fosfat, adalah komponen penting dari membran kloroplas dan organel yang berhubungan dan merupakan lipid yang paling melimpah di dalam jaringan fotosintesis, termasuk tumbuhan tinggi, alga, dan bakteri tertentu.
Dwilapis telah ditemukan untuk memamerkan tingkat-tingkat tinggi dari keterbiasan ganda yang dapat digunakan untuk memeriksa derajat keterurutan (atau kekacauan) di dalam dwilapis menggunakan teknik seperti interferometri polarisasi ganda.

2. Cadangan energi

Triasilgliserol, tersimpan di dalam jaringan adiposa, adalah bentuk utama dari cadangan energi di tubuh hewan. Adiposit, atau sel lemak, dirancang untuk sintesis dan pemecahan sinambung dari triasilgliserol, dengan pemecahan terutama dikendalikan oleh aktivasi enzim yang peka-hormon, lipase. Oksidasi lengkap asam lemak memberikan materi yang tinggi kalori, kira-kira 9 kkal/g, dibandingkan dengan 4 kkal/g untuk pemecahan karbohidrat dan protein. Burung pehijrah yang harus terbang pada jarak jauh tanpa makan menggunakan cadangan energi triasilgliserol untuk membahanbakari perjalanan mereka.

3. Pensinyalan

Di beberapa tahun terakhir, bukti telah mengemuka menunjukkan bahwa pensinyalan lipid adalah bagian penting dari pensinyalan sel. Pensinyalan lipid dapat muncul melalui aktivasi reseptor protein G berpasangan atau reseptor nuklir, dan anggota-anggota beberapa kategori lipid yang berbeda telah dikenali sebagai molekul-molekul pensinyalan dan sistem kurir kedua. Semua ini meliputi sfingosina-1-fosfat, sfingolipid yang diturunkan dari seramida yaitu molekul kurir potensial yang terlibat di dalam pengaturan pergerakan kalsium, pertumbuhan sel, dan apoptosis; diasilgliserol (DAG) dan fosfatidilinositol fosfat (PIPs), yang terlibat di dalam aktivasi protein kinase C yang dimediasi kalsium; prostaglandin, yang merupakan satu jenis asam lemak yang diturunkan dari eikosanoid yang terlibat di dalam radang and kekebalan; hormon steroid seperti estrogen, testosteron, dan kortisol, yang memodulasi fungsi reproduksi, metabolisme, dan tekanan darah; dan oksisterol seperti 25-hidroksi-kolesterol yakni agonis reseptor X hati.

4. Fungsi lainnya

Vitamin-vitamin yang "larut di dalam lemak" (A, D, E, dan K1) – yang merupakan lipid berbasis isoprena – gizi esensial yang tersimpan di dalam jaringan lemak dan hati, dengan rentang fungsi yang berbeda-beda. Asil-karnitina terlibat di dalam pengangkutan dan metabolisme asam lemak di dalam dan di luar mitokondria, di mana mereka mengalami oksidasi beta. Poliprenol dan turunan terfosforilasi juga memainkan peran pengangkutan yang penting, di dalam kasus ini pengangkutan oligosakarida melalui membran. Fungsi gula fosfat poliprenol dan gula difosfat poliprenol di dalam reaksi glikosilasi ekstra-sitoplasmik, di dalam biosintesis polisakarida ekstraselular (misalnya, polimerisasi peptidoglikan di dalam bakteri), dan di dalam protein eukariotik N-glikosilasi. Kardiolipin adalah sub-kelas gliserofosfolipid yang mengandung empat rantai asil dan tiga gugus gliserol yang tersedia melimpah khususnya pada membran mitokondria bagian dalam. Mereka diyakini mengaktivasi enzim-enzim yang terlibat dengan fosforilasi oksidatif.

Asam lemak

Asam lemak banyak jenis,salah satunya adalah asam lemak omega 3 .
Fungsi asam lemak omega 3 ada beberapa,diantaranya adalah :
1. Mencegah Depresi
Makanan yang bergizi dapat mengurangi depresi, terlebih bila makanan tersebut mengandung asam lemak omega 3. Beberapa studi telah menunjukan bahwa orang yang secara teratur mengkonsumsi makanan kaya asam lemak omega 3 seperti ikan, akan mengurangi resiko terhadap depresi dan kecemasan.


2. Meningkatkan Kekebalan tubuh
Beberapa penelitian telah menunjukan bahwa asam lemak omega 3 dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Dengan kata lain, asam lemak omega 3 melindungi tubuh dari penyakit, termasuk penyakit Alzheimer.
3. Menyehatkan Jantung
Asam lemak omega 3 dapat mengurangi resiko penyakit jantung, stroke, serangan jantung dan masalah kardiovaskular lainnya. Manfaat yang satu ini mungkin belum dapat dirasakan secara langsung tapi ini akan menjadi keuntungan jangka panjang yang akan diperoleh jantung jika kita mengkonsumsi asam lemak omega 3.
4. Mengurangi Peradangan
Jika rutin mengkonsumsi makanan yang menganding asam lemak omega 3 dapat mengurangi resiko peradangan pada tubuh, mengurangi gejala rheumatoid arthritis, nyeri sendi dan masalah lainnya yang menyangkut erthritis.
5. Mengurangi Gangguan Psikotik Pada Anak-Anak
Penelitian telah menunjukan bahwa lemak omega 3 dapat mengurangi gangguan psikotik pada anak-anak bahkan remaja. 

Selasa, 05 Maret 2013

Ikatan Kimia

Perbandingan Perdata

Senin, 04 Maret 2013

BIODATA

Biodata by

Sabtu, 02 Maret 2013

Cara Membuat Efek Salju dan Daun Berjatuhan di Blog


Cara Membuat Efek Salju dan Daun Berjatuhan di Blog - Widget yang satu ini memang sangat menarik untuk di pasang, selain untuk mempercantik blog, widget ini juga bisa menjadi salah satu SEO ON Pagenya blog.
Langsung saja yuk ke caranya :


  1. Login ke akun blogger anda
  2. Pilih menu Template
  3. Klik Pada Tombol Edit HTML
  4. Klik Tombol Proses Atau Lanjutkan
  5. Jangan Lupa Download Template Lengkap 
  6. Terlebih dahulu untuk mengantisifasi kesalahan dalan edit.
  7. Cari kode </head> (Gunakan Tombol CTRL + F untuk mempermudah pencarian kode)
  8. Copy kode dibawah dan letakan datas kode </head>                                                                       Daun Berjatuhan
    <script src='http://misbahudin.googlecode.com/files/daun%20gugur.js'/>
    Salju Berjatuhan
    <script src='http://misbahudin-dcaesga.googlecode.com/files/efek-salju.js'/>

    9.Simpan Dan Lihat Hasilnya

    Cara Membuat Efek Salju dan Daun Berjatuhan di Blog  selesai semoga bermanfaat 

     

asam amino


Asam amino adalah sembarang senyawa organik yang memiliki gugus fungsional karboksil (-COOH) dan amina (biasanya -NH2). Dalam biokimia seringkali pengertiannya dipersempit: keduanya terikat pada satu atom karbon (C) yang sama (disebut atom C "alfa" atau α). Gugus karboksil memberikan sifat asam dan gugus amina memberikan sifat basa. Dalam bentuk larutan, asam amino bersifat amfoterik: cenderung menjadi asam pada larutan basa dan menjadi basa pada larutan asam. Perilaku ini terjadi karena asam amino mampu menjadi zwitter-ion. Asam amino termasuk golongan senyawa yang paling banyak dipelajari karena salah satu fungsinya sangat penting dalam organisme, yaitu sebagai penyusun protein.

Struktur asam amino

 
Struktur asam α-amino, dengan gugus amina di sebelah kiri dan gugus karboksil di sebelah kanan.

Struktur asam amino secara umum adalah satu atom C yang mengikat empat gugus: gugus amina (NH2), gugus karboksil (COOH), atom hidrogen (H), dan satu gugus sisa (R, dari residue) atau disebut juga gugus atau rantai samping yang membedakan satu asam amino dengan asam amino lainnya.
Atom C pusat tersebut dinamai atom Cα ("C-alfa") sesuai dengan penamaan senyawa bergugus karboksil, yaitu atom C yang berikatan langsung dengan gugus karboksil. Oleh karena gugus amina juga terikat pada atom Cα ini, senyawa tersebut merupakan asam α-amino.
Asam amino biasanya diklasifikasikan berdasarkan sifat kimia rantai samping tersebut menjadi empat kelompok. Rantai samping dapat membuat asam amino bersifat asam lemah, basa lemah, hidrofilik jika polar, dan hidrofobik jika nonpolar.

Isomerisme pada asam amino

 
Dua model molekul isomer optis asam amino alanina
Karena atom C pusat mengikat empat gugus yang berbeda, maka asam amino—kecuali glisina—memiliki isomer optik: l dan d. Cara sederhana untuk mengidentifikasi isomeri ini dari gambaran dua dimensi adalah dengan "mendorong" atom H ke belakang pembaca (menjauhi pembaca). Jika searah putaran jarum jam (putaran ke kanan) terjadi urutan karboksil-residu-amina maka ini adalah tipe d. Jika urutan ini terjadi dengan arah putaran berlawanan jarum jam, maka itu adalah tipe l. (Aturan ini dikenal dalam bahasa Inggris dengan nama CORN, dari singkatan COOH - R - NH2).
Pada umumnya, asam amino alami yang dihasilkan eukariota merupakan tipe l meskipun beberapa siput laut menghasilkan tipe d. Dinding sel bakteri banyak mengandung asam amino tipe d.

Polimerisasi asam amino

Lihat juga artikel tentang ekspresi genetik.
 
Reaksi kondensasi dua asam amino membentuk ikatan peptida
Protein merupakan polimer yang tersusun dari asam amino sebagai monomernya. Monomer-monomer ini tersambung dengan ikatan peptida, yang mengikat gugus karboksil milik satu monomer dengan gugus amina milik monomer di sebelahnya. Reaksi penyambungan ini (disebut translasi) secara alami terjadi di sitoplasma dengan bantuan ribosom dan tRNA.
Pada polimerisasi asam amino, gugus -OH yang merupakan bagian gugus karboksil satu asam amino dan gugus -H yang merupakan bagian gugus amina asam amino lainnya akan terlepas dan membentuk air. Oleh sebab itu, reaksi ini termasuk dalam reaksi dehidrasi. Molekul asam amino yang telah melepaskan molekul air dikatakan disebut dalam bentuk residu asam amino.

Zwitter-ion

 
Asam amino dalam bentuk tidak terion (kiri) dan dalam bentuk zwitter-ion.
Karena asam amino memiliki gugus aktif amina dan karboksil sekaligus, zat ini dapat dianggap sebagai sekaligus asam dan basa (walaupun pH alaminya biasanya dipengaruhi oleh gugus-R yang dimiliki). Pada pH  tertentu yang disebut titik isolistrik, gugus amina pada asam amino menjadi bermuatan positif (terprotonasi, –NH3+), sedangkan gugus karboksilnya menjadi bermuatan negatif (terdeprotonasi, –COO-). Titik isolistrik ini spesifik bergantung pada jenis asam aminonya. Dalam keadaan demikian, asam amino tersebut dikatakan berbentuk zwitter-ion. Zwitter-ion dapat diekstrak dari larutan asam amino sebagai struktur kristal putih yang bertitik lebur tinggi karena sifat dipolarnya. Kebanyakan asam amino bebas berada dalam bentuk zwitter-ion pada pH netral maupun pH fisiologis yang dekat netral. Karena mempunyai muatan negatif dan positif, asam amino dapat mengalami reaksi terhadap asam maupun basa.

Asam amino dasar (standar)

Protein tersusun dari berbagai asam amino yang masing-masing dihubungkan dengan ikatan peptida. Meskipun demikian, pada awal pembentukannya protein hanya tersusun dari 20 asam amino yang dikenal sebagai asam amino dasar atau asam amino baku atau asam amino penyusun protein (proteinogenik). Asam-asam amino inilah yang disandi oleh DNA/RNA sebagai kode genetik.
Berikut adalah ke-20 asam amino penyusun protein (singkatan dalam kurung menunjukkan singkatan tiga huruf dan satu huruf yang sering digunakan dalam kajian protein), dikelompokkan menurut sifat atau struktur kimiawinya:

Asam amino alifatik sederhana

  • Glisina (Gly, G)
  • Alanina (Ala, A)
  • Valina (Val, V)
  • Leusina (Leu, L)
  • Isoleusina (Ile, I)

Asam amino hidroksi-alifatik

  • Serina (Ser, S)
  • Treonina (Thr, T)

Asam amino dikarboksilat (asam)

  • Asam aspartat (Asp, D)
  • Asam glutamat (Glu, E)

Amida

  • Asparagina (Asn, N)
  • Glutamina (Gln, Q)

Asam amino basa

  • Lisina (Lys, K)
  • Arginina (Arg, R)
  • Histidina (His, H) (memiliki gugus siklik)

Asam amino dengan sulfur

  • Sisteina (Cys, C)
  • Metionina (Met, M)

Prolin

  • Prolina (Pro, P) (memiliki gugus siklik)

Asam amino aromatik

  • Fenilalanina (Phe, F)
  • Tirosina (Tyr, Y)
  • Triptofan (Trp, W)
Kelompok ini memiliki cincin benzena dan menjadi bahan baku metabolit sekunder aromatik.

Fungsi biologi asam amino

  1. Penyusun protein, termasuk enzim.
  2. Kerangka dasar sejumlah senyawa penting dalam metabolisme (terutama vitamin, hormon dan asam nukleat).
  3. Pengikat ion logam penting yang diperlukan dalam dalam reaksi enzimatik (kofaktor).

Asam amino esensial

Asam amino diperlukan oleh makhluk hidup sebagai penyusun protein atau sebagai kerangka molekul-molekul penting. Ia disebut esensial bagi suatu spesies organisme apabila spesies tersebut memerlukannya tetapi tidak mampu memproduksi sendiri atau selalu kekurangan asam amino yang bersangkutan. Untuk memenuhi kebutuhan ini, spesies itu harus memasoknya dari luar (lewat makanan). Istilah "asam amino esensial" berlaku hanya bagi organisme heterotrof.
Bagi manusia, ada delapan (ada yang menyebut sembilan) asam amino esensial yang harus dipenuhi dari diet sehari-hari, yaitu isoleusina, leusina, lisina, metionina, fenilalanina, treonina, triptofan, dan valina. Histidina dan  arginina disebut sebagai "setengah esensial" karena tubuh manusia dewasa sehat mampu memenuhi kebutuhannya. Asam amino karnitina juga bersifat "setengah esensial" dan sering diberikan untuk kepentingan pengobatan





partai peserta pemilu 2014



KPU Tetapkan 10 Partai Politik Peserta Pemilu 2014
JAKARTA || Rapat pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang diadakan Senin siang (7/1) hingga Selasa dini hari menetapkan dari total 34 partai politik yang mendaftar, hanya 10 partai politik saja yang lolos verifikasi dan berhak maju sebagai peserta pemilu.
Sepuluh partai itu adalah:
1. Partai Demokrat
2. Partai Golkar
3. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
4. Partai Keadilan Sejahtera
5. Partai Amanat Nasional
6. Partai Persatuan Pembangunan
7. Partai Kebangkitan Bangsa
8. Partai Gerakan Indonesia Raya
9. Partai Hati Nurani Rakyat
10. Partai Nasional Demokrat (NasDem)

Hanya Nasdem yang merupakan partai baru dan belum pernah mengikuti pemilu.

Partai Peserta Pemilu 2014

Ketua KPU Husni Kamil Malik menjelaskan semua partai ini berhasil memenuhi syarat lolos verifikasi, yakni memiliki kepengurusan di 33 provinsi, kepengurusan minimal 75 persen untuk tingkat kabupaten/kota dan 50 persen di tingkat kecamatan, memiliki surat keterangan domisili kantor sekretariat partai, dan berhasil memenuhi keterwakilan perempuan minimal 30 persen dalam struktur kepengurusan partai.

“Verifikasi faktual di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota [dilakukan] dengan cara mendatangkan untuk mencocokkan kebenaran kepengurusan di tingkat pusat dan provinsi, atas nama pengurus. Kemudian mencocokkan keterwakilan perempuan dengan pengurus yang bersangkutan. Kemudian mencocokkan domisi kantor dengan dokumen yang sah,” ujar Husni.

Rapat pleno ini diwarnai hujan interupsi dan protes keras dari sejumlah kader partai politik yang tidak lolos.

Ketua Umum Partai Demokrasi Pembaruan, Roy B.B. Janis menilai ada diskriminasi dalam proses verifikasi partai politik tersebut.

“Karena temuan-temuan kita sangat signifikan, kartu anggota Golkar yang cuma nama, alamat itu kok diloloskan padahal tidak boleh begitu. Kalau kita nama, alamat, No. KTP segala macam diperiksa, itu sama dengan diskriminasi. Kita dapat data tersebut dari orang di KPUD di Jakarta Selatan ternyata KTA (kartu tanda anggotanya) cuma begitu saja, lolos semua. Seluruh Indonesia lho, bukan di Jakarta Selatan saja,” ujar mantan politisi PDI Perjuangan tersebut.

Sementara itu, direktur eksekutif Constitutional and Electoral Reform Centre Refly Harun menilai sebagian besar partai politik tidak siap untuk memenuhi syarat yang ditentukan oleh Undang-Undang No. 8/2012 tentang pemilihan umum. Hal itu, kata Refly, menyebabkan hanya 10 partai politik yang lolos sebagai peserta pemilu 2014.

Menurutnya, syarat yang ada dalam Undang-Undang tersebut sangat berat. Ia menyarankan adanya promosi dan degradasi dalam keikutsertaan partai politik.

“Misalnya partai yang bisa ikut pemilu nasional itu hanyalah yang lolos parliamentary threshold dan memiliki keterwakilan persentase tertentu di kabupaten/kota dan provinsi sehingga partai itu benar-benar representatif untuk tingkat nasional. Kemudian sisanya mereka hanya bisa ikut level provinsi atau level kabupaten/kota,” ujar Refly.

Jika sebuah partai sukses dan memiliki performa baik di tingkat kabupaten/kota, Refly berpendapat partai tersebut dapat naik dan ikut pemilu tingkat provinsi sampai nasional.

“Demikian juga dengan partai di tingkat nasional, jika performanya buruk, dia turun [ke level provinsi atau kabupaten/kota],” ujarnya.


Refly juga menyatakan jika ada partai politik yang tidak terima dengan keputusan KPU terkait verifikasi faktual maka mereka dapat melapor ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Pengadilan Tata Usaha Negara dan Mahkamah Agung.

Berikut adalah daftar partai politik yang mengikuti verifikasi peserta pemilu tahap awal :
  1. Partai Nasional Demokrat (Nasdem)
  2. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)
  3. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
  4. Partai Bulan Bintang (PBB)
  5. Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura)
  6. Partai Amanat Nasional (PAN)
  7. Partai Golongan Karya (Golkar)
  8. Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
  9. Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra)
  10. Partai Demokrasi Pembaruan (PDP)
  11. Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI)
  12. Partai Demokrat
  13. Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
  14. Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB)
  15. Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN)
  16. Partai Persatuan Nasional (PPN)
  17. Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK)
  18. Partai Kesatuan Demokrasi (PKDI)
  19. Partai Kongres
  20. Partai Serikat Rakyat Independen (SRI)
  21. Partai Karya Republik (Pakar)
  22. Partai Nasional Republik (Nasrep)
  23. Partai Buruh
  24. Partai Damai Sejahtera (PDS)
  25. Partai Republika Nusantara
  26. PNI Marhaenisme
  27. Partai Karya Peduli Bangsa (PKBP)
  28. Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (PPPI)
  29. Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU)
  30. Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI)
  31. Partai Republik
  32. Partai Kedaulatan
  33. Partai Bhineka Indonesia
  34. Partai Nasional Benteng Kerakyatan Indonesia (PNBKI)